Ku
InginKamu
By
: Hema Harnelia
Pagi ini aku
tebangun di tengah cuaca yang cerah, namun tidak dengan perasaanku. Langit
begitu bersinar, udara yang terasa sejuk, suasana rumah yang tentram, namun aku
terbangun dari mimpi yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Walaupun aku
dan kekasihku memang sedang mengalami perdebatan beberapa hari belakangan ini,
tapi aku sama sekali tidak berfikir akan pergi darinya. Aku wanita yang
memiliki banyak kekurangan dalam diriku dan selalu berharap bahwa diriku bisa melawan
egoisku sendiri.
Sebelumnya aku banyak mendengar kisah-kisah percintaan
teman-temanku, dari mulai mereka berkenalan, memustuskan untuk menikah, dan
sampai mereka memiliki buah hati yang sangat lucu. Dari beberapa kisah
teman-temanku aku banyak belajar mengenai sebuah hubungan. Dalam sebuah
hubungan sudah pasti ada suka-duka, menangis-tertawa bersama.
Seperti hubungan kebanyakan orang, aku dan kekasihku juga
punya mimpi. Kami sudah merencanakan akan menikah beberapa bulan lagi, tapi
entah mengapa kami justru sering berdebat. Dalam perdebatan sebelumnya memang
akulah orang yang memulai pertengkaran, dan biasanya pertengkaran itu mengenai
hal-hal yang sepele. Aku bingung memang ini sifat ku atau ujian menjelang
pernikahan, karena ketika aku bercerita kepada orang-orang mereka akan bilang
“memang sebelum pernikahan pasti ada saja ujianya”.
Jika memang lebih diteliti maka semuanya memang salahku,
semua sikapku, sifatku, dan aku selalu merasa bahwa yang aku lakukan masih
dibatas wajar. Aku tau itu sangat salah, aku selalu berfikir bahwa dia akan
selalu memaafkanku, tapi aku lupa bahwa setiap manusia memiliki batas
kesabaran. Aku lupa bahwa walaupun dia memaafkanku ternayata ada keluarganya
yang tidak akan rela melihat dia terus tersakiti karena aku.
Dan sekarang kami
sungguh-sungguh berada dalam zona complicated. Aku selalu berusaha meyakinkan
bahwa aku bisa berubah, tapi mungkin dia sudah berkali-kali mersakan kecewa
dengan janji ku itu. Aku pasti juga akan merasakan hal yang sama jika aku
diperlakukan seperti itu. Jika kalian bertanya apakah aku menyesal? Sudah pasti
aku sangat menyesal. Menyesal tidak bisa menjaga orang yang benar-benar
mengerti sikapku setelah sekian kali aku patahkan.
Namun, apapun yang terjadi aku akan memberikan yang
terbaik karena aku cuma mau kamu.